Jumat, 13 Maret 2015

MAU INVESTASI REKSADANA SAHAM?

Kalau Anda mau berinvestasi di Reksa dana SAHAM Sebaiknya Perhatikan dan baca postingan berikut ini. Nominal minimal untuk mulai berinvestasi di reksa dana saham sangat murah, tapi tentunya tergantung dari perusahaan manager investasi, bisa beragam dari Rp100.000 sampai Rp1 juta. Bagaimana cara memulainya? Anda bisa datang langsung ke bank-bank yang menyediakan jasa investasi reksa dana, seperti Bank Commonwealth, Bank Mandiri, dll. Atau bisa juga langsung melalui kantor manajer investasinya. Tentunya menentukan melalui bank/manajer investasi mana anda berinvestasi tergantung kepada preferensi anda. Jika anda menginginkan transaksi yang praktis, anda dapat memilih bank yang menawarkan layanan e-banking. Selanjutnya, perhatikan juga biaya yang dikenakan untuk setiap transaksi, kadang transaksi reksa dana yang sama di bank/manajer investasi tertentu lebih murah dibandingkan bank/manager investasi lain. Dalam berinvestasi, kita mengenal prinsip “high risk, high return”, yaitu kemungkinan potential return akan lebih tinggi dengan resiko yang tinggi pula. Sejalan dengan ini, potensi return yang ditawarkan reksa dana saham lebih tinggi dari reksadana pasar uang, pendapatan tetap, maupun reksadana campuran. Kenapa? Karena risiko fluktuasi harga saham juga lebih tinggi. Karena itu, investasi dalam reksa dana saham cocok untuk investor dengan profil risiko agresif atau yang bertujuan untuk berinvestasi dalam jangka panjang. Jangan mengabaikan profil risiko anda, maupun penggunaan dana anda untuk jangka panjang karena menginginkan potensi return yang tinggi, jika anda membutuhkan dana Anda untuk pemakaian dalam waktu dekat (kurang dari satu tahun), maka sebaiknya berinvestasilah dalam asset yang lebih likuid seperti reksa dana pasar uang. Jika berinvestasi reksa dana saham dalam jangka panjang, Anda akan meminimalisasi risiko dari fluktuasi pergerakan harga. Tapi bukan berarti berinvestasi di saham apapun dalam jangka panjang berarti Anda pasti untung. Dalam memilih reksa dana saham yang tepat, ada beberapa hal yang dapat anda lakukan: 1. Anda perlu membaca dan memahami, dan membandingkan prospectus dari reksa dana-reksa dana yang Anda sukai 2. Perhatikan kinerja reksadananya dalam periode dalam tahun sebelumnya, apakah kinerja reksa dananya konsisten dan di atas kinerja indeks pasar. 3. Pahami forecast perekonomian ke depan dan efeknya terhadap bidang-bidang tertentu. Berinvestasilah di reksa dana saham perusahaan-perusahaan yang berpotensi berkembang pesat ke depannya.

Kamis, 26 September 2013

REKSADANA : JENIS DAN RESIKONYA

REKSADANA adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya. Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.” Dari kedua definisi di atas, terdapat tiga unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu: -Reksadana merupakan kumpulan dana dan pemilik (investor). -Diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen investasi. -Reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi. -Reksadana tersebut merupakan instrumen jangka menengah dan panjang. Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam "Nilai Aktiva Bersih" (NAB) reksadana tersebut. Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, dimana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan administratur.  

SEJARAH REKSADANA
Reksadana yang pertama kali bernama Massachusetts Investors Trust yang diterbitkan tanggal 21 Maret 1924, yang hanya dalam waktu setahun telah memiliki sebanyak 200 investor reksadana dengan total aset senilai US$ 392.000. Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhan industri reksadana ini menjadi melambat. Menanggapi jatuhnya bursa maka Kongres Amerika mengeluarkan Undang-undang Surat Berharga 1933 (Securities Act of 1933) dan Undang-undang Bursa Saham 1934 (Securities Exchange Act of 1934). Berdasarkan peraturan tersebut maka reksadana wajib didaftarkan pada Securities and Exchange Commission atau biasa disebut SEC yaitu sebuah komisi di Amerika yang menangani perdagangan surat berharga dan pasar modal. Selain itu pula, penerbit reksadana wajib untuk menyediakan prospektus yang memuat informasi guna keterbukaan informasi reksadana, juga termasuk surat berharga yang menjadi objek kelolaan, informasi mengenai manajer investasi yang menerbitkan reksadana. SEC juga terlibat dalam perancangan Undang-undang Perusahaan Investasi tahun 1940 yang menjadi acuan bagi ketentuan-ketentuan yang wajib dipenuhi untuk setiap pendaftaran reksadana hingga hari ini. Dengan pulihnya kepercayaan pasar terhadap bursa saham, reksadana mulai tumbuh dan berkembang. Hingga akhir tahun 1960 diperkirakan telah ada sekitar 270 reksadana dengan dana kelolaan sebesar 48 triliun US Dollar. Reksadana indeks pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976 oleh John Bogle dengan nama First Index Investment Trust, yang sekarang bernama Vanguard 500 Index Fund yang merupakan reksadana dengan dana kelolaan terbesar yang mencapai 100 triliun US Dollar. Salah satu kontributor terbesar dari pertumbuhan reksadana di Amerika yaitu dengan adanya ketentuan mengenai rekening pensiun perorangan (individual retirement account - IRA) [1], yang menambahkan ketentuan kedalam Internal Revenue Code( peraturan perpajakan di Amerika) yang mengizinkan perorangan (termasuk mereka yang sudah memiliki program pensiun perusahaan) untuk menyisihkan sebesar 4.000 US $ setahun.  

BENTUK REKSADANA
Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat (1), bentuk hukum Reksadana di Indonesia ada dua, yakni Reksadana berbentuk Perseroan Terbatas (PT. Reksa Dana) dan Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK).  



1.Reksa Dana berbentuk Perseroan (PT. Reksa Dana)
suatu perusahaan (perseroan terbatas), yang dari sisi bentuk hukum tidak berbeda dengan perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada jenis usaha, yaitu jenis usaha pengelolaan portofolio investasi.



2.Kontrak Investasi Kolektif
kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang juga mengikat pemegang Unit Penyertaan sebagai Investor. Melalui kontrak ini Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio efek dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan dan administrasi investasi.  



JENIS-JENIS REKSADANA



1.Reksadana Saham Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham dan deviden. Reksadana saham memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi yang paling besar demikian juga dengan risikonnya.



2.Reksadana Campuran Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya tidak termasuk dalam kategori reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Potensi hasil dan risiko reksadana campuran secara teoritis dapat lebih besar dari reksadana pendapatan tetap namun lebih kecil dari reksadana saham.



3.Reksadana Pendapatan Tetap Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang malakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang. Risiko investasi yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang membuat nilai return bagi reksadana jenis ini juga lebih tinggi tapi tetap lebih rendah daripada reksadana campuran atau saham.



4.Reksadana Pasar Uang Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi 100% pada efek pasar uang yaitu efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun. Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang memiliki risiko terendah namun juga memberikan return yang terbatas.  



NILAI AKTIVA BERSIH(NAB)
NAB (Nilai Aktiva Bersih)atau NAV, merupakan salah satu tolak ukur dalam memantau hasil dari suatu Reksa Dana.NAB per saham/unit penyertaan adalah harga wajar dari portofolio suatu Reksadana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat tersebut.  

MANFAAT REKSADANA
Reksa Dana memiliki beberapa manfaat yang menjadikannya sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik antara lain:
1.Dikelola oleh manajemen profesional Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat Pemodal individu pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisa harga efek serta mengakses informasi ke pasar modal.
2.Diversifikasi investasi Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau efek secara individu.
3.Transparansi informasi Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.Pengelola Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya secara rutin.
4.Likuiditas yang tinggi Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.
5.Biaya Rendah Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi. Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila Investor individu melakukan transaksi sendiri di bursa.  

RESIKO INVESTASI REKSADANA

Untuk melakukan investasi Reksa Dana, Investor harus mengenal jenis risiko yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana.
1.Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi Reksadana bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya akibat kinerja bursa saham yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab fundamental lainnya.
2.Risiko Likuiditas Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melakukan penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama. Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit Penyertaan reksadana. Hal ini dapat terjadi apabila ada faktor negatif yang luar biasa sehingga memengaruhi investor reksadana untuk melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut. Faktor luar biasa tersebut di antaranya berupa situasi politik dan ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa emiten publik yang saham atau obligasinya menjadi portofolio Reksadana tersebut, serta dilikuidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai pengelola Reksadana tersebut.
3.Risiko Pasar Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami kondisi bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis. Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung akan mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga. Oleh karena itu, apabila ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus bisa memperhatikan tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana itu sendiri.
 4.Risiko Default Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya dihindari dengan cara memilih Manajer Investasi yang menerapkan strategi pembelian portofolio investasi secara ketat.
Semoga posting sederhana ini bisa bermanfaat.... Selamat berinvestasi.

Selasa, 24 September 2013

Cara Berinvestasi Yang benar

Apa itu Investasi?
Investasi yaitu anda duduk diam dapat uang (pasif saja) , tetapi hasil yang diperoleh biasanya kurang signifikan (kalah dengan trading) dan tergantung kepada pengelola uang anda tersebut. Tetapi Investasi juga bisa aman dan untuk masa pensiun kelak jika memilih dengan benar dan tepat. Selain itu investasi juga dapat meningkatkan Capital Gain atau Pertumbuhan Modal.

Untuk Investasi, kami akan membahas di halaman ini, karena seringkali masyarakat sangat buta perihal investasi ini, dan akhirnya salah mengambil jalan dan ikut semacam Money Game, Arisan Berantai, Saham Pre-IPO yang tidak jelas, dan HYIP yang ujung-ujungnya pasti akan hilang ataupun dibawa lari uangnya oleh pengelolanya.
HYIP, Money Game dan semacamnya pasti menawarkan Mimpi-Mimpi cara cepat menjadi kaya, padahal itu semua tidak logis dan berbohong. Karena kalau dia sendiri (si pengelola tersebut) bisa begitu, maka dia sudah kaya raya kan dan buat apa repot-repot berjualan atau mencari dana orang lain lagi, dan kenapa dia juga tidak pinjam uang saja di bank… yang dimana dia hanya perlu memberi imbal hasil yang kecil kepada bank kan.. (bunga bank paling max paling hanya 1% / perbulan, bahkan di luar negeri bunga bank dibawah 1% per bulan lo)
Contoh: HYIP memberi anda return 10% per bulan (bahkan ada yang lebih), padahal kalau dia si pengelola HYIP tsb meminjam uang di bank, dia cukup memberi ke banknya 1% per bulan bukan.. (hemat 9%) , nah kenapa dia tidak pinjam ke bank saja ?? KARENA, Bank tidak bisa dibohongi, jadi dia memperdaya orang-orang awam !
Nah oleh karena itu kita harus jeli dan berpikir tajam, jangan mau dibohongi oleh orang-orang yang tidak benar seperti itu lagi.

Mengenai cara investasi yang BENAR, ada berbagai macam, yaitu:

  • Properti, seperti membeli properti dan disewakan, ataupun membeli tanah untuk disimpan (untuk membeli property, perhatikan lokasinya !)
  • Beli emas, dan disimpan untuk jangka panjang. Atau melalui media online seperti info dari artikel blog kawan kita di www.brokeremas.com
  • Kolektor produk-produk antik bernilai tinggi (lukisan, barang seni, dkk)
  • Franchise yang bisa pasif income, seperti Indomaret, Alfamart, Apotek K24, dll.
  • Bisnis (sebagai komisaris ataupun penyerta modal pasif saja), tetapi hati-hati ya karena bisnis juga banyak yang tidak benar pula. (Pelajari Sistem dan Laporan Keuangannya)
  • Berinvestasi langsung di saham-saham yang benar dan kredibel / bluechip
  • Reksadana Saham yang kompeten
  • Obligasi (bond) , diutamakan yang Obligasi Pemerintah agar lebih aman seperti ORI (Obligasi Republik Indonesia), ataupun Obligasi dari perusahaan swasta yang sudah solid seperti Astra.
  • SUN (Surat Utang Negara), Sukuk
  • Deposito di bank (jangan di rentenir ya), tapi deposito sangat kecil returnnya dan bisa habis termakan inflasi. (Tidak disarankan untuk Deposito !)
  • Pemilihan Unit Link secara tepat pada produk Asuransi
Mengenai beberapa produk investasi diatas, kami tidak membahas semuanya, karena kompleksitasnya yang bila dibahas di sini tidak akan selesai dan sangat panjang. Kami hanya membahas secara Singkat mengenai Investasi Jangka Pendek (bisa untuk cash flow), serta untuk Jangka Panjang dan Menengah di Reksadana, Obligasi, ORI, Sukuk dan Unit Link Asuransi.

Untuk pemilihan lembaga investasinya (khususnya untuk produk Reksadana, ORI, Sukuk, Obligasi), kami menyarankan anda untuk ikut pada produk-produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan yang resmi dan legal di Indonesia (yang terdaftar di OJK=Otoritas Jasa Keuangan), seperti pada produk-produk yang ditawarkan di Bank-Bank yang BESAR (sebaiknya jangan di bank-bank kecil ya), selain itu di produk-produk pada perusahaan sekuritas yang resmi terdaftar di OJK itu juga boleh (seperti E-Trading, OSK, Danareksa, Trimegah, Mandiri Sekuritas, Panin Sekuritas, dll). ATAU anda bisa berkonsultasi kepada kami terlebih dahulu secara Gratis daripada tersesat.
Pemilihan produknya boleh pada produk-produk investasi yang umum, yaitu seperti Emas, Reksadana, Unit Link Asuransi, Obligasi (bond), ORI, Sukuk Ritel, dan bahkan Deposito.
Ok , sekarang masuk pada pokok bahasan tentang cara menginvestasikan uang tabungan anda secara Benar dan Aman untuk masa depan atau pensiun anda kelak.

REKSADANA
Investasi yang sangat kami sarankan untuk jangka panjang bisa investasi emas,selain itu yg lebih cepat adalah pada produk-produk Reksadana, dan mengenai reksadana ini kami menyarankan untuk memilih produk REKSADANA SAHAM, karena produk ini bagus untuk investasi jangka panjang diatas 5 tahun, dan anda dapat meningkatkan capital gain (pertumbuhan modal) di waktu tersebut ataupun untuk masa pensiun anda kelak. (reksadana saham ini sangat bergejolak tetapi ujung-ujungnya pasti akan naik di masa panjang tersebut, cocok sekali untuk uang pensiun kelak). Tetapi jika tujuan anda adalah short term/jangka pendek dibawah 5 tahun dan uang investasi tersebut adalah untuk uang dapur/uang usaha bisnis anda, maka sebaiknya jangan ikut di reksadana saham !
Untuk reksadana saham, kami anjurkan anda untuk mengambil produk-produk yang dikeluarkan oleh perusahaan besar, aman, legal, dan yang SUPER KREDIBEL menurut kami, yaitu seperti keluaran dari perusahaan Schroder, Manulife, BNP Paribas dan Panin Sekuritas (Panin Dana Maksima). Karena performance mereka sangat bagus dan layak untuk kita ambil.
Beberapa Contoh nyata penerapan reksadana :
Di tahun 1997 bila anda menabung Rp.100 juta pada produk reksadana Panin Dana Maksima, maka tahun 2012 sekarang dana anda akan menjadi lebih dari Rp.5 Milyar .
Kemudian jika di tahun 2000 anda menabung di reksadana saham Schroder Dana Prestasi Plus sebesar Rp.100 juta, maka di tahun 2012 sekarang dana anda sudah berkembang menjadi Rp. 2,1 Milyar
jika di tahun 2005 anda menabung Rp.1 Milyar di Schroder Dana Istimewa, maka di tahun 2012 sekarang dana anda sudah berkembang menjadi Rp.5 Milyar.
Dari beberapa contoh diatas, anda bisa melihat perkembangan mereka jika diendapkan secara jangka panjang.
Untuk detail prospektus mereka, anda boleh meminta dan bertanya kepada petugas bank , mereka dapat memberikan data-data pertumbuhannya, dan itu nyata tanpa rekayasa.
(contoh diatas tersebut adalah berdasarkan hasil nyata kinerja Reksadana yang sudah terjadi. Tetapi untuk masa depan belum tentu bisa berkinerja sama seperti masa lalu. Konsultasikan ke petugas bank anda untuk info lebih detailnya)
Beberapa produk unggulan untuk reksadana saham di Indonesia yaitu (yang kami rekomendasikan boleh anda ikuti) : Schroder Dana Prestasi Plus, Schroder Dana Istimewa, Schroder 90+, BNP Paribas Solaris, BNP Paribas Star, BNP Paribas Pesona, BNP Paribas Pesona Amanah, BNP Paribas Equitas, Manulife Saham Andalan, Manulife Dana Saham
Reksadana nyaris tidak bisa bangkrut, karena reksadana adalah terdiri dari kumpulan saham-saham unggulan penopang perekonomian negara Indonesia, seperti saham Unilever, Indofood, BRI, BCA, Mandiri, Astra, Telkom dan kawan-kawannya, yang dimana jika mereka bangkrut maka negara Indonesia juga pasti akan hancur. Jadi investasi di reksadana saham bisa dikatakan sangat aman untuk jangka panjang (asalkan memilih di produk reksadana yang benar seperti petunjuk kami tersebut)
Jangka waktu investasi di reksadana saham jika semakin lama dan semakin panjang maka akan semakin baik dan berkembang, ATAU anda bisa melakukan rutin menabung setiap bulannya di reksadana saham tersebut untuk hasil yang optimal pula dan tidak peduli gejolak market.

UNIT LINK (Produk Asuransi)

Sedangkan bila anda ingin memilih produk-produk jenis unit link yang bisa dibundle dengan Asuransi, maka mereka bisa anda dapatkan di perusahaan Asuransi Terkemuka, seperti Prudential, Acelife, Manulife, Generali, Sequis life, Axa, dan sebagainya. Prinsip kerja unit link adalah seperti Reksadana, hanya saja return lebih kecil (karena terpotong biaya-biaya untuk asuransi), dan kelebihannya anda bisa mendapatkan manfaat asuransi pula.
Tapi ingat, bahwa untuk investasi dengan unit link di asuransi ini pertumbuhan dananya pasti akan kurang maksimal, sebab terpotong dengan biaya asuransi (seiring usia) dan seringkali juga tidak dimasukkan semuanya ke produk investasi (bertahap), akibatnya anda bisa ketinggalan momentum dan dana anda tidak bertumbuh secara bagus.
Bila anda memang ingin ikut produk UNIT LINK pada asuransi ini, mintalah pengaturan komposisinya 50:50 ataupun 60:40 atau bahkan 70:30 (investasi harus yang lebih besar), karena seringkali ada agen yang buruk yang memberikan anda komposisi investasi hingga 20:80 atau kurang, dan itu jelas merugikan anda, karena nilai investasi anda bisa sangat buruk. (agen asuransi mendapatkan komisi dari uang yang ditempatkan pada nilai asuransinya dan bukan pada nilai investasi, jadi agen pada dasarnya lebih suka bila penempatan asuransi anda lebih besar dari top up investasinya, karena komisi dia bisa lebih besar. Jadi anda harus jeli dan pintar ya, jangan salah penempatannya !)
Untuk top up di Unit Link pada Asuransi ini mintalah penempatan pada portfolio saham.
Sebaiknya asuransi adalah digunakan sebagai proteksi kesehatan, dan bukan digunakan untuk sarana investasi, sebab perkembangan nilai investasinya buruk.

OBLIGASI , FR , ORI , SUN, SUKUK

Untuk pilihan produk jenis seperti obligasi, ORI, dan sukuk, produk ini seperti Deposito, dan bisa anda dapatkan pada bank-bank yang umum, seperti di BCA, BRI, Mandiri, CIMB Niaga, HSBC, Bank Mega, Standard Chartered, Citibank, Commonwealth, BII, dan sebagainya. Dan prinsip kerja produk obligasi dan sukuk adalah sama seperti deposito, hanya saja disini bunga lebih tinggi, terjamin 100%, dan bisa menikmati extra capital gainnya pula, walaupun Capital Gainnya tidak akan bisa setinggi seperti Reksadana Saham. Serta di Obligasi dan Sukuk ini terdapat jangka waktunya.
Untuk produk-produk diatas, anda juga bisa memantau perkembangan mereka pada koran Bisnis Indonesia di setiap harinya, ataupun melihat pada website Bapepam.
anda bisa menanyakan secara lebih detail perihal produk-produk tersebut kepada petugas bank anda, mereka siap membantu memberi penjelasan lebih lengkap.

Bagaimana cara mendapatkannya Reksadana, ORI, dll ?

Kami sarankan Anda bisa menghubungi pihak Bank untuk mudahnya, dan nanti anda akan didampingi oleh Personal Account Officer / Relationship Manager (RM) yang bisa membantu anda mengurus keperluan administrasi dan penjelasannya.
Bank-bank yang umumnya menyediakan produk-produk diatas adalah : Bank HSBC, ANZ, Bank Citibank, Bank Commonwealth, Bank Standard Chartered, Bank BII, Bank BNI, CIMB Niaga, Bank Mandiri dan lain-lain. Anda bisa menghubungi pihak bank terlebih dahulu untuk menanyakan hal tersebut, apakah menyediakan produk tersebut atau tidak. (umumnya Bank pasti menyediakan, tapi ada juga bank yang tidak menyediakan, contohnya: BCA).
Ikutlah di produk-produk yang kami rekomendasikan di atas agar tidak salah memilih !
Mulai sekarang, tinggalkan HYIP, Money Game, Arisan Berantai, MLM Binary, ataupun tawaran-tawaran investasi diluar sana yang menjanjikan keuntungan tinggi atau Mimpi-Mimpi cara cepat kaya dalam sekejap. Karena hal-hal seperti itu berbahaya semua, tidak legal, tidak bisa untuk jangka panjang, dan sangat tidak bertanggung jawab.
Semoga bermanfaat !



Reksadana merupakan instrumen investasi yang cocok bagi investor pemula di pasar modal, sebelum Anda masuk ke instrumen saham. Ataupun untuk persiapan masa pensiun anda kelak.
Kami kali ini ingin coba mengupas tentang investasi di reksa dana. Apa itu reksa dana, bagaimana cara berinvestasinya dan berapa keuntungan yang bisa di dapat, lalu siapa sajakah yang cocon berinvestasi di instrumen ini, berikut penjelasan singkat dari Ellen May, Pakar Investasi seperti dikutip dari Beritasatu dot com :
1. Apa itu Reksa Dana?
Reksadana merupakan sebuah produk investasi pasar modal, yang merupakan sarana untuk mengumpulkan dana dari masyarakat untuk dikelola oleh manajer investasi/fund manager. Fund manager mengelola uang tersebut melalui instrumen investasi lainnya seperti saham,obligasi,dan instrumen pasar uang lainnya.
- See more at: http://brokerforex.com/apa-itu-reksadana/#sthash.JRXzLStU.dpuf



Reksadana merupakan instrumen investasi yang cocok bagi investor pemula di pasar modal, sebelum Anda masuk ke instrumen saham. Ataupun untuk persiapan masa pensiun anda kelak.
Kami kali ini ingin coba mengupas tentang investasi di reksa dana. Apa itu reksa dana, bagaimana cara berinvestasinya dan berapa keuntungan yang bisa di dapat, lalu siapa sajakah yang cocon berinvestasi di instrumen ini, berikut penjelasan singkat dari Ellen May, Pakar Investasi seperti dikutip dari Beritasatu dot com :
1. Apa itu Reksa Dana?
Reksadana merupakan sebuah produk investasi pasar modal, yang merupakan sarana untuk mengumpulkan dana dari masyarakat untuk dikelola oleh manajer investasi/fund manager. Fund manager mengelola uang tersebut melalui instrumen investasi lainnya seperti saham,obligasi,dan instrumen pasar uang lainnya.
Nasabah/investor tidak perlu bingung bagaimana mengelolanya, bagaimana memilih saham, bagaimana memilih obligasi. Para fund manager tersebut lah yang akan mengerjakan tugas tersebut. Nasabah/investor cukup mengevaluasi dan menerima hasilnya.
Pada Reksadana, seluruh dana yang ada tidak disimpan oleh manajer investasi, tetapi disimpan di pihak yang bernama bank kustodian. Selain itu, bank kustodian juga berfungsi sebagai administrator yang mencatat dan memberikan konfirmasi atas seluruh transaksi pembelian dan penjualan Reksa Dana, serta menghitung Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana setiap harinya.
2. Apa saja jenis-jenis Reksa Dana ?
Ada beberapa macam reksadana, antara lain :
a. Reksa Dana Pasar Uang :
Reksa dana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan jatuh  tempo yang kurang dari satu tahun. Reksadana pasar uang tidak menempatkan investasinya pada valas, namun pada surat hutang jangka pendek dibawah 1 tahun.
Reksadana ini memiliki ciri khas khusus yaitu harga per unitnya selalu Rp1.000,- tidak ada biaya pembelian ataupun penjualan, dan jumlah unitnya selalu bertambah setiap harinya.
Karena penempatannya pada produk investasi yang relatif aman, sehingga reksadana ini masuk kategori produk investasi yang cukup aman. Dengan resiko yang rendah, reksadana ini memberikan imbal hasil bersih hanya sekitar rata-rata sekitar 5 persen–7 persen per tahun.
Dalam perencanaan keuangan, reksadana ini cocok digunakan untuk tujuan jangka pendek 1–3 tahun kedepan. Anda boleh juga menempatkan dana darurat pada reksadana ini. Apakah reksadana ini bisa digunakan untuk tujuan jangka panjang? Tentu saja bisa, tapi imbal hasilnya yang relatif kecil dibandingkan hasil investasi lainnya, menyebabkannya menjadi kurang menarik untuk investasi jangka panjang yang biasanya memberikan imbal hasil lebih  besar.
- See more at: http://brokerforex.com/apa-itu-reksadana/#sthash.JRXzLStU.dpuf

Reksadana merupakan instrumen investasi yang cocok bagi investor pemula di pasar modal, sebelum Anda masuk ke instrumen saham. Ataupun untuk persiapan masa pensiun anda kelak.
Kami kali ini ingin coba mengupas tentang investasi di reksa dana. Apa itu reksa dana, bagaimana cara berinvestasinya dan berapa keuntungan yang bisa di dapat, lalu siapa sajakah yang cocon berinvestasi di instrumen ini, berikut penjelasan singkat dari Ellen May, Pakar Investasi seperti dikutip dari Beritasatu dot com :
1. Apa itu Reksa Dana?
Reksadana merupakan sebuah produk investasi pasar modal, yang merupakan sarana untuk mengumpulkan dana dari masyarakat untuk dikelola oleh manajer investasi/fund manager. Fund manager mengelola uang tersebut melalui instrumen investasi lainnya seperti saham,obligasi,dan instrumen pasar uang lainnya.
Nasabah/investor tidak perlu bingung bagaimana mengelolanya, bagaimana memilih saham, bagaimana memilih obligasi. Para fund manager tersebut lah yang akan mengerjakan tugas tersebut. Nasabah/investor cukup mengevaluasi dan menerima hasilnya.
Pada Reksadana, seluruh dana yang ada tidak disimpan oleh manajer investasi, tetapi disimpan di pihak yang bernama bank kustodian. Selain itu, bank kustodian juga berfungsi sebagai administrator yang mencatat dan memberikan konfirmasi atas seluruh transaksi pembelian dan penjualan Reksa Dana, serta menghitung Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana setiap harinya.
2. Apa saja jenis-jenis Reksa Dana ?
Ada beberapa macam reksadana, antara lain :
a. Reksa Dana Pasar Uang :
Reksa dana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan jatuh  tempo yang kurang dari satu tahun. Reksadana pasar uang tidak menempatkan investasinya pada valas, namun pada surat hutang jangka pendek dibawah 1 tahun.
Reksadana ini memiliki ciri khas khusus yaitu harga per unitnya selalu Rp1.000,- tidak ada biaya pembelian ataupun penjualan, dan jumlah unitnya selalu bertambah setiap harinya.
Karena penempatannya pada produk investasi yang relatif aman, sehingga reksadana ini masuk kategori produk investasi yang cukup aman. Dengan resiko yang rendah, reksadana ini memberikan imbal hasil bersih hanya sekitar rata-rata sekitar 5 persen–7 persen per tahun.
Dalam perencanaan keuangan, reksadana ini cocok digunakan untuk tujuan jangka pendek 1–3 tahun kedepan. Anda boleh juga menempatkan dana darurat pada reksadana ini. Apakah reksadana ini bisa digunakan untuk tujuan jangka panjang? Tentu saja bisa, tapi imbal hasilnya yang relatif kecil dibandingkan hasil investasi lainnya, menyebabkannya menjadi kurang menarik untuk investasi jangka panjang yang biasanya memberikan imbal hasil lebih  besar.
- See more at: http://brokerforex.com/apa-itu-reksadana/#sthash.JRXzLStU.dpuf
Reksadana merupakan instrumen investasi yang cocok bagi investor pemula di pasar modal, sebelum Anda masuk ke instrumen saham. Ataupun untuk persiapan masa pensiun anda kelak.
Kami kali ini ingin coba mengupas tentang investasi di reksa dana. Apa itu reksa dana, bagaimana cara berinvestasinya dan berapa keuntungan yang bisa di dapat, lalu siapa sajakah yang cocon berinvestasi di instrumen ini, berikut penjelasan singkat dari Ellen May, Pakar Investasi seperti dikutip dari Beritasatu dot com :
1. Apa itu Reksa Dana?
Reksadana merupakan sebuah produk investasi pasar modal, yang merupakan sarana untuk mengumpulkan dana dari masyarakat untuk dikelola oleh manajer investasi/fund manager. Fund manager mengelola uang tersebut melalui instrumen investasi lainnya seperti saham,obligasi,dan instrumen pasar uang lainnya.
Nasabah/investor tidak perlu bingung bagaimana mengelolanya, bagaimana memilih saham, bagaimana memilih obligasi. Para fund manager tersebut lah yang akan mengerjakan tugas tersebut. Nasabah/investor cukup mengevaluasi dan menerima hasilnya.
Pada Reksadana, seluruh dana yang ada tidak disimpan oleh manajer investasi, tetapi disimpan di pihak yang bernama bank kustodian. Selain itu, bank kustodian juga berfungsi sebagai administrator yang mencatat dan memberikan konfirmasi atas seluruh transaksi pembelian dan penjualan Reksa Dana, serta menghitung Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana setiap harinya.
2. Apa saja jenis-jenis Reksa Dana ?
Ada beberapa macam reksadana, antara lain :
a. Reksa Dana Pasar Uang :
Reksa dana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan jatuh  tempo yang kurang dari satu tahun. Reksadana pasar uang tidak menempatkan investasinya pada valas, namun pada surat hutang jangka pendek dibawah 1 tahun.
Reksadana ini memiliki ciri khas khusus yaitu harga per unitnya selalu Rp1.000,- tidak ada biaya pembelian ataupun penjualan, dan jumlah unitnya selalu bertambah setiap harinya.
Karena penempatannya pada produk investasi yang relatif aman, sehingga reksadana ini masuk kategori produk investasi yang cukup aman. Dengan resiko yang rendah, reksadana ini memberikan imbal hasil bersih hanya sekitar rata-rata sekitar 5 persen–7 persen per tahun.
Dalam perencanaan keuangan, reksadana ini cocok digunakan untuk tujuan jangka pendek 1–3 tahun kedepan. Anda boleh juga menempatkan dana darurat pada reksadana ini. Apakah reksadana ini bisa digunakan untuk tujuan jangka panjang? Tentu saja bisa, tapi imbal hasilnya yang relatif kecil dibandingkan hasil investasi lainnya, menyebabkannya menjadi kurang menarik untuk investasi jangka panjang yang biasanya memberikan imbal hasil lebih  besar.
- See more at: http://brokerforex.com/apa-itu-reksadana/#sthash.JRXzLStU.dpuf